Recent Posts

Sekda Jabar Herman Suryatman Targetkan Semua TPSA Miliki Fasilitas RDF

TWEETUP
Kamis, 31 Juli 2025, 6:54 PM WIB Last Updated 2025-07-31T11:54:20Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Sekda Jabar Herman Suryatman Targetkan Semua TPSA Miliki Fasilitas RDF

KABUPATEN SUKABUMI. TWEETUP.ID -- Sekda Jabar Herman Suryatman mendorong 18 kabupaten/ kota mengubah tempat pengolahan sampah akhir (TPSA) dari _open dumping_ menjadi refused derived fuel (RDF).


Herman menargetkan akhir tahun ini tak ada lagi TPSA di Jabar yang masih menimbun sampah tanpa ada perlakuan khusus atau _open dumping_. 


Untuk mentransformasi menjadi TPSA yang memiliki fasilitas RDF, Herman meminta pemda mereplikasi TPSA Cimenteng di Kabupaten Sukabumi yang sudah mengoperasikan fasilitas RDF.


"Minimal kami targetkan ada 18 kabupaten kota yang TPSA - nya _open dumping_ akhir tahun ini menjadi RDF," ujar Herman ditemui selepas meresmikan operasional TPSA Cimenteng, Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/7/2025).


RDF merupakan teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan penggunaan batu bara di industri. 


Teknologi ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap tempat pembuangan akhir (TPA) dan mempercepat pengelolaan sampah secara berkelanjutan.



Herman menuturkan, kunci agar teknologi RDF bisa diterapkan di TPSA adalah bekerja sama dengan _offtaker_. Contohnya di TPSA Cimenteng yang bekerja sama dengan _offtaker_ sekaligus pengelola yaitu PT Semen Jawa. 


"Ini contoh yang baik di Kabupaten Sukabumi kita akan dorong replikasi di daerah lainnya. Kuncinya ada di kerjasama dengan _offtaker_, yang mengelolanya kan langsung _offtaker_ dari PT Semen Jawa," jelasnya.


Selain menjaga keberlanjutan lingkungan, teknologi RDF juga memiliki nilai ekonomi. Herman menyebut biaya produksi sampah RDF di TPSA Cimenteng yaitu Rp200 ribu per ton. Sementara _offaker_ akan membelinya lebih tinggi menjadi Rp300 ribu per ton.


"Saya kira perekonomiannya bisa dipertanggungjawabkan, ini Rp200 ribu per ton biaya produksinya dan harga di _offtaker_-nya Rp300 ribu per ton kurang lebih, jadi ada selisih Rp100 ribu per ton, jadi sisi ekonominya dapat," tuturnya.


Tak hanya mendorong penerapan teknologi RDF di 18 TPSA kabupaten/ kota saja, Herman juga akan menerapkan RDF di TPPAS yang dikelola pemerintah provinsi yaitu TPPAS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat.


"Tanggung jawab kami adalah replikasi, termasuk TPPAS yang provinsi kelola yaitu TPPAS Sarimukti kita akan dorong juga dengan teknologi RDF," pungkas Herman. @




Komentar

Tampilkan

Terkini

Story

+
-->