Recent Posts

Mengapa isu Kedatangan Yesus yang Kedua ke Dunia Jadi Tren di TikTok?

TWEETUP
Minggu, 28 September 2025, 1:19 PM WIB Last Updated 2025-09-28T06:21:25Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Rapture yang belakangan menjadi tren di TikTok berkaitkan dengan keyakinan dalam agama Kristen

Sebuah tren baru muncul di Tiktok baru-baru ini. Tren yang viral dengan tagar #Rapture ini berkaitan dengan keyakinan sejumlah orang bahwa akhir zaman sudah dekat dan Yesus Kristus akan segera datang kedua kalinya ke Bumi.


Saat peristiwa yang dikenal sebagai 'kedatangan Yesus yang kedua kali' itu tiba, semua pengikut Kristus—baik yang hidup maupun yang telah meninggal dunia—diyakini akan diangkat ke langit untuk bertemu dengan Kristus. Seperti disitat dari BBC.com


Apa itu Rapture?


Sebagian umat Kristen Protestan percaya rapture adalah momen ketika para pengikut Yesus akan dibawa ke surga, sementara mereka yang tidak mengikutinya akan ditinggalkan di Bumi.


Peristiwa ini diyakini bakali mengubah kehidupan manusia selamanya. Namun tidak semua umat Kristen meyakini hal ini.


Pengangkatan pengikut Yesus pada umumnya diyakini oleh mereka yang mengikuti aliran kekristenan evangelikal, khususnya di Amerika Serikat.

Istilah rapture atau 'pengangkatan manusia' tidak disebutkan di dalam Alkitab.


Keterangan gambar,Tangkapan layar sejumlah unggahan soal Rapture di media sosial Tiktok.


Dalam Surat Pertama kepada Jemaat Tesalonika, Paulus—salah satu rasul dalam agama Kristen—memang menulis bahwa Yesus Kristus suatu hari akan kembali dan "kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa".


Ayat inilah sering dikaitkan dengan gambaran rapture.


Sebagian umat Kristen juga percaya dunia akan berakhir dalam sebuah kiamat yang merujuk pada kehancuran dunia.


Keyakinan tentang rapture kerap dipandang sebagai bagian dari penafsiran peristiwa itu.



Siapa yang menyebut Rapture akan terjadi tahun ini?


Keterangan gambar,Seorang pendeta asal Afrika Selatan, Joshua Mhlakela, mengklaim Rapture akan terjadi pada 23 atau 24 September 2025.Sumber gambar,TikTok.


Kehebohan soal 'pengangkatan manusia jelang kedatangan Yesus yang kedua' berasal dari seorang pendeta asal Afrika Selatan, Joshua Mhlakela.


Dalam sebuah wawancara di televisi, dia mengklaim melihat Yesus dalam sebuah 'penglihatan'.


Dalam penglihatan itu, Mhlakela menyebut Yesus kembali ke Bumi pada Rosh Hashanah atau tahun baru dalam kalender Ibrani. Ia juga mengatakan bahwa Rapture akan terjadi pada 23 atau 24 September.



Pernyataan Mhlakela ini tak dipercaya semua orang. Sejumlah orang di media sosial memandang rapture tak lebih dari sebuah teori konspirasi soal ramalan akhir dunia.


Sejumlah ramalan akhir dunia memang sempat bermunculan sebelumnya, salah satunya prediksi kiamat pada Desember 2012—sesuai kalender Maya.


Saat itu, banyak pula orang yang memercayai dunia akan berakhir, kendati belakangan tidak pernah terbukti.



Bagaimana reaksi pengguna TikTok?



Setidaknya terdapat 300.000 unggahan soal rapture di Tiktok. Sebagian di antara mereka mengutip klaim Pendeta Mhlakela, lengkap dengan ayat Alkitab.


Ada juga video yang menunjukkan orang-orang memberikan barang-barang mereka secara cuma-cuma kepada orang asing karena yakin tidak akan lama lagi tinggal di Bumi.


Namun banyak juga yang menanggapinya dengan bercanda, semisal menyematkan tagar #raptureready.


Tagar ini juga populer, tapi berisi video-video satire yang memperlihatkan mereka tengah "menunggu" rapture pada tanggal yang disebutkan Mhlakela.


Sebagian lain merespons dengan cukup serius, dengan mengunggah klip berisi pesan bahwa rapture tidak disebutkan dalam Alktab dan Yesus tidak akan memberitahu kapan momen itu akan terjadi.


Adapun sejumlah tokoh agama mengingatkan agar umat tidak hanya mengandalkan media sosial untuk memahami isu ini, serta selalu memeriksa beragam sumber, mulai dari media-media yang kredibel atau teks agama asli untuk mengonfirmasi.@ BBC.com

Komentar

Tampilkan

Terkini

Story

+
-->